Minggu, 16 November 2008

MUSEUM ULLEN SENTALU



Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku

Museum Ullen Sentalu merupakan museum swasta, kehadirannya diprakarsai oleh keluarga Haryono, berada di bawah payung Yayasan Ulating Blencong. Museum Ullen Sentalu mulai dirintis pada tahun 1994 dan diresmikan pada tanggal 1 Maret 1997 oleh KGPAA Paku Alam VIII (sebagai Gubernur DIY pada waktu itu).
Museum Ullen Sentalu terletak di kawasan wisata Kaliurang (lereng Gunung Merapi), tepatnya di Taman Kaswargan dengan luas tanah 1,2 hektar. Kawasan Taman Kaswargan berada dalam suatu “historical district” tempat-tempat bersejarah: Pesanggrahan Ngeksigondo dan Wisma Kaliurang. Pesanggrahan Ngeksigondo dibangun atas perintah Sultan Hamengku Buwono VII sebagai tempat peristirahatan keluarga Kasultanan Ngayogyakarta, sedang Wisma Kaliurang pernah digunakan untuk perundingan Komisi Tiga Negara (Amerika, Australia, dan Belgia) pada masa revolusi kemerdekaan RI.
Secara filosofis, nama “Taman Kaswargan” dipilih karena lokasi taman terletak di ketinggian lereng Gunung Merapi. Masyarakat Jawa menganggap Gunung Merapi sebagai tempat sakral, dihuni para dewa. Selain itu, sejak zaman Belanda tempat ini dikenal dengan istilah “Naar Boven”— kawasan peristirahatan dengan alam sangat sejuk dan memiliki panorama yang indah.
Ullen Sentalu dirancang sebagai museum yang menghadirkan warisan-warisan budaya bersifat intangible karena beberapa warisan budaya terancam punah dan memudar; dihadirkan melalui karya-karya yang bersifat fine arts-- media seni yang dengan bebas bisa mewujudkan dan menampilkan warisan budaya intangible untuk dikomunikasikan secara tangible. Tujuan lainnya adalah mewujudkan dokumentasi karya-karya yang sebelumnya tidak terdokumentasikan, kecuali dalam bentuk literatur, khususnya pada era Mataram Islam. Museum Ullen Sentalu memiliki konsep “jendela” yang mengungkapkan proses peradaban zaman. Dari karya-karya yang ditampilkan, diharapkan mampu membuka celah untuk memasuki proses peradaban sehingga dapat menjelajah waktu dan ruang dari zaman Mataram Islam atau era Klasik.
Hingga saat ini Museum Ullen Sentalu memiliki 7 ruang, terdiri atas Guwa Selo Giri, 5 ruang di Kampung Kambang, dan Koridor Retja Landa—meliputi Ruang Seni Tari dan Gamelan (memamerkan kebesaran dan keindahan Jawa masa klasik melalui seni tari dan musik orkestra jawa, yaitu gamelan). Guwa Sela Giri (dibangun di bawah tanah berupa lorong panjang, merupakan perpaduan Sumur Gumuling Taman Sari dan gaya Gothic, memamerkan karya-karya lukis dokumentasi dari tokoh-tokoh yang mewakili figur 4 keraton dinasti Mataram yang dikemas dalam karya fine arts); Kampung Kambang (berdiri di atas kolam air dengan bagunan berupa ruang-ruang di atasnya, yaitu Ruang Tineke, Ruang Pendapa, Ruang Batik Vorstendladen, Ruang Batik Pesisiran, dan Ruang Budaya). Ruang Tineke menampilkan syair-syair dari buku kecil GRAj Koes Sapariyam, putri Sunan PB XI, Ruang Pendapa menampilkan seni berbusana para putri Mataram, Ruang Batik Vorstendlanden memajang koleksi batik dari era Sultan HB VII - Sultan HB VIII dari Keraton Yogyakarta serta Sunan PB X – Sunan PB XII dari Surakarta, Ruang Batik Pesisiran memamerkan berbagai kostum, selain dari batik ada pula bordir tangan untuk kebaya-kebaya yang dikenakan kaum peranakan mulai zaman HB VII (1870-an), Ruang Putri Dambaan memajang dokumentasi foto pribadi dari masa kanak-kanak hingga pernikahan GRAj. Siti Nurul Kusumawardhani (1921—1951); Ruang Budaya (memamerkan kekayaan dan kemegahan budaya Mataram yang tertuang dalam koleksi lukisan Bedaya Ketawang, Paes Ageng Pengantin Kasultanan Yogyakarta, raja-raja Mataram :Sultan HB IX, Sunan Paku Buwono X, Hamengku Buwana X, patung dan prasasti Sunan PB XII, patung paes ageng Yogyakarta dan Surakarta Hadiningrat. Koridor Retjo Landa (merupakan museum outdoor yang memajang arca-arca peninggalan zaman Klasik (Hindu-Budha).
Selain ruang-ruang yang sudah ada tersebut, saat ini Museum Ullen Sentalu menyiapkan ruang pamer baru, yaitu Ruang Peranakan (Indies), Ruang Miniatur Kereta, dan Ruang Prasasti.Setiap pengunjung akan mendapat suguhan minuman resep Gusti Kanjeng Ratoe Mas, permaisuri Sunan PB X, minuman spesial tersebut disajikan diakhir tour museum. Berbagai fasilitas pendukung tersedia di Ulen Sentalu, antara lain taman untuk berbagai keperluan. Bergegaslah mengamati koleksi eksotis Museum Ullen Sentalu di Jalan Boyong, Kaliurang.

Tidak ada komentar: